Peningkatan Keterampilan Computational Thinking bagi Guru-guru Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran Berbasis Game (Content)

Posted on: 2021-06-18 13:28:51

Computational thinking atau yang disebut juga berpikir komputasi adalah sebuah istilah untuk melatih kemampuan memecahkan masalah dengan cara penalaran dan Analisa. Berpikir komputasi bukan mengajarkan cara menggunakan komputer tetapi mengajarkan proses berpikir yang digunakan untuk mendukung pemecahan masalah di semua disiplin ilmu, termasuk humaniora, matematika dan ilmu pengetahuan. Berpikir komputasi dapat diajarkan sejak dini bahkan dari tingkat Sekolah Dasar (SD) dengan cara membuat hubungan pada suatu mata pelajaran atau dengan memberikan contoh penyelesaian persoalan sederhana yang terdapat pada kegiatan sehari-hari.

Berdasarkan hal tersebut, Departemen Informatika FSM UNDIP, pada tanggal 17 Maret 2021, mengadakan kegiatan Pengabdian kepada masyarakat dengan topik  Sosialisasi Computational Thinking untuk Guru-Guru SD di Kota Semarang. Melalui pengabdian kepada masyarakat ini, disosialisasikan kepada para guru Sekolah Dasar (SD) di Kota Semarang tentang berpikir komputasi, bertujuan agar guru dapat menambahkannya ke dalam mata pelajaran yang diampu, sehingga siswa dapat terbiasa memecahkan masalah dengan cara berpikir komputasi, yang mana ketika kemampuan ini terus dilatih maka sebuah permasalahan dapat diselesaikan dengan baik, cepat dan optimal.

Kegiatan Pengabdian ini diikuti oleh 100 peserta yang berasal dari 40 SD di wilayah Kota Semarang.

Adapun Kegiatan dilakukan dengan metode :

1.       Ceramah : Melalui metode ini disampaikan tentang Computational Thinking (berpikir komputasi) secara umum seperti pengertian, kendala, tantangan dan perkembangannya pada revolusi industri 4.0; kemudian disampaikan juga secara khusus penggunaan materi berpikir komputasi tingkat Sekolah Dasar beserta contoh-contoh laman internet (website) yang dapat digunakan anak-anak untuk belajar komputasi dasar seperti code.org, bebras.or.id dan wolframalpha.com.

2.       Praktik : Metode ini diadakan setelah guru-guru menerima teori dari metode ceramah, para guru langsung disajikan contoh soal dan pembahasan Computational Thinking yang dapat digunakan untuk mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan kritis dalam menyelesaikan persoalan sehari-hari.

3.       Diskusi Aktif : Dengan metode ini peserta dapat langsung bertanya dan berdiskusi kepada tim pengabdian pada masyarakat

4.       Evaluasi Agar dapat mengetahui gambaran keberhasilan pengabdian ini dan perbaikan untuk pengabdian kepada masyarakat berikutnya maka dilakukan evaluasi dengan memberikan peserta pertanyaan-pertanyaan berbentuk kuesioner sebelum dan sesudah pelaksanaan pengabdian

Dengan terlaksananya pengabdian kepada masyarakat ini, diharapkan guru-guru dapat menggunakan dan menyesuaikan materi berpikir komputasi (computational thinking) ke dalam masing-masing mata pelajaran yang mereka ampu. Metode ceramah yang menjelaskan pengertian, kegunaan dan manfaat berpikir komputasi menambah motivasi peserta untuk menerapkan computational thinking, dilanjutkan dengan praktik dan diskusi.