Pelatihan Computational Thinking untuk Siswa SD di Kawasan Tembalang dan Gunung Pati, Kota Semarang

Posted on: 2021-05-21 11:15:35

Kecakapan dalam Berpikir Komputasi / Computational Thinking menjadi salah satu teknik penyelesaian masalah yang sangat penting di masa sekarang, khususnya bagi generasi penerus untuk memiliki berdaya saing di era ekonomi digital ini. Kecakapan ini mengharuskan siswa untuk dapat berpikir untuk menyelesaikan masalah di dunia nyata.

Dalam rangka mengikuti perubahan dunia diperlukan respons yang tepat., Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendorong upaya penanaman kemampuan Computational Thinking sejak dini sebagaimana yang dilakukan oleh Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI) melalui lomba Bebras (Bebras Indonesia, 2018).

Untuk mendukung himbauan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah tentang Computational Thinking dan lomba Bebras, tim pengabdian Departemen Ilmu Komputer/Informatika Universitas Stebi Lampung mengadakan pelatihan Computational Thinking dengan sasaran para siswa SD Tembalang dan Gunung Pati, Kota Semarang. Kegiatan pengabdian tersebut dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat  yang terdiri dari 5 orang Dosen dan 5 mahasiswa Departemen Informatika. Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 27 Maret 2021 secara daring.

Kegiatan diawali dengan memberikan Pre Test, melakukan pelatihan dan pedampingan secara daring, dan Post Test. Pre test  bertujuan untuk mengetahui posisi awal kemampuaan peserta dalam berpikir secara komputationa. Dilanjutkan dengan sesi pelatihan, para siswa diberikan materi terkait dengan pengenalan Computational Thinking, pengenalan soal Bebras, serta tata cara dan prosedur dalam membuat akun Bebras. Kemudian, acara ditutup dengan adanya pengisian evaluasi serta penutup dan post test.

Berdasarkan hasil rata-rata pre test dan post test yang telah dilaksanakan pada pelatihan Computational Thinking ini, terjadi peningkatan sebesar 40.78% dari hasil rata-rata pre test yaitu 21.91  ke rata-rata post test menjadi 26.86. Hal ini menunjukkan bahwa hasil rata-rata test meningkat setelah para siswa mengikuti pelatihan ini, dan terjadi progress yang cukup baik. Kemudian, pada sesi pengisian evaluasi, tim pengabdian meminta peserta untuk mengisi form evaluasi, yang salah satu tujuannya untuk mengetahui seberapa besar manfaat acara pelatihan ini bagi peserta. Hasilnya, sebanyak 60% responden menyatakan sangat bermanfaat dan sebanyak 28,9% menyatakan bermanfaat, serta sebanyak 11.1% responden menyatakan cukup bermanfaat.

Dengan diadakannya acara ini, diharapkan para siswa dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menyelesaikan masalah melalui berpikir secara komputasi, dan termotivasi dalam mengikuti kegiatan Bebras di Indonesia.